Kamis, 28 Maret 2013

Memerah ASI dengan Tangan

Ini nih oleh-oleh dari Klinik Laktasi St Carolus Summarecon Serpong, cara memerah ASI dengan menggunakan tangan! Tahapannya simpel, cukup cuci tangan terus langsung diperah deh.
Ada tiga posisi memerah:
Posisi C
Letakkan ibu jari diatas areola payudara bagian tengah atas (1-2 cm)  dan posisikan keempat jari lainnya membentuk huruf C, letakkan di payudara bagian bawah (1-2 cm dari areola bawah). Tekan payudara dengan menggunakan semua jari ke arah puting. Jangan angkat atau geser posisi jari, cukup tekan kearah dalam dan depan tanpa merubah posisi. Gunakan satu tangan lainnya untuk memegang gelas yang sebelumnya sudah dibersihkan dan disteril, posisikan gelas menyesuaikan arah pancaran ASI.

Posisi C Miring
Caranya sama kaya posisi C, cuma posisi jempolnya lebih digeser ke arah samping bawah.

Posisi U
Letakkan ibu jari di sisi samping payudara dan empat jari lain di sisi lainnya (1-2 cm dari areola), kemudian tekan kedalam dan kearah puting secara bersamaan.

Kalau aku sih biasanya pake tiga posisi bergantian, selain karena pegel biasanya masih ada gudang-gudang asi diposisi lain yang belum terjangkau. Jadi kalau pakai tiga posisi bisa menjangkau seluruh sisi payudara. Biar maksimal perlu juga dicoba menggunakan tangan kanan dan kiri bergantian untuk memerah satu payudara.
Kalo merah di rumah sekarang aku pakai tangan aja, ditampung di botol Tomitipi yang udah ga dipakai ama Ken, ga pakai gelas soalnya biar langsung bisa liat berapa ml dapetnya dan botol ini enak soalnya mulutnya lebar.  Kalau di kantor aku tandem nih, misal kanan pakai pompa elektrik yang kiri diperah pakai tangan, terus gantian kiri yang dipompa kanan yang diperah, sampai benar-benar terasa kosong dan udah ga netes lagi ASInya.
FYI, kalau merah pakaitangan aja aku butuh waktu sekitar 45 menit, sedangkan kalau kombinasi pakai pompa elektrik butuh waktu 20-30 menit. Lebih cepet.
Hasilnya bisa 20-30 ml lebih banyak daripada hanya pakai pompa elektrik aja rasa-rasanya.

Oh iya, tadi baru cek spam di email dan ada newsletter dari babycenter.com ttg 7 signs your baby ready for solid food, terus abisnya aku buka-buka tentang breastfeeding problems dan nemu ini. Jadi lebih lega dan optimis ASIku cukup buat Ken. Pasti cukup. Kaya kata Runa, bayi itu dilahirkan udah sekalian ama ASInya. Jadi ya pasti cukuplah ya ga mungkin kurang. Allah kasih anugerah itu ga setengah-setengah.


Disclaimer:
Tulisan ini dibuat untuk ngingetin saya biar ga lupa dan tetep optimis terus. Kalo ada cara lain yang lebih efektif monggo dishare saja biar lebih kaya informasinya. Kalau bermanfaat buat orang lain, Alhamdulillah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar